Bersabar Dalam Kebaikan Walau Seperti Omnibus Law
🐝 *Setetes Madu*
14 Oktober 2020/ 26 Safar 1442 H
*Bersabar Dalam Kebaikan Walau Seperti Omnibus Law*
Sahabat, tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang kita berada pada zaman penuh fitnah. Hiruk pikuk terjadi di mana-mana. Perdebatan dari pinggir kanal sampai tingkat internasional tak kunjung henti.
Di negara kita pun, perselisihan dan tindak kejahatan terus meningkat, pelakunya dari yang berkaos kutang hingga berdasi ganteng. Kebohongan sudah merajalela, hingga sulit membedakan mana orang benar dan yang dibenarkan.
Orang yang menyuarakan kebenaran, dicap teroris, penyebar hoak, perusak kesatuan, intoleransi, hingga dikriminalisasi. Kemanusiaan, halal dan haram sudah bukan lagi ukuran.
Lantas apa yang harus kita lakukan?. Kita ingin merubahnya, tapi apalah daya, tangan,kaki, dan otak kita terlalu pendek untuk memperbaiki keadaan tersebut.
Hanya satu yang bisa kita lakukan, yaitu BERSABAR DALAM KEBAIKAN walau sulit seperti omnibus law, ehh..menggenggam bara api. Sebagaimana pesan Rasulullah saw :
Dikisahkan suatu hari Abu Umayyah Asya'bani mendatangi dan bertanya kepada Abu Tsa'labah Alkhasyni, "Bagaimana menurut pendapatmu tentang ayat di bawah ini?". Abu Tsa'labah bertanya, " ayat yang mana?". "Firman Allah surat almaidah ayat 105, " Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu. Tiadalah orang yang sesat itu dapat memberi mudharat kepadamu, apabila kamu telah mendapat petunjuk.... " Kata Abu Umayyah.
Abu Tsa'labah menjawab, "Kamu menanyakan hal itu kepada seorang ahli ilmu pengetahuan, sedang saya menanyakannya kepada Rasulullah saw, maka beliau bersabda : *Hendaklah kamu saling menganjurkan di dalam kebaikan dan melarang di dalam kemungkaran. Sehingga apabila kamu melihat kekikiran yang ditaati, hawa nafsu diikuti, dosa-dosa merajalela, setiap orang merasa bangga dengan pendapatnya sendiri, serta kamu menyaksikan perkara yang kamu tidak mempunyai kekuatan untuk menolaknya, maka kamu harus selalu menjaga dirimu. Sesungguhnya pada orang-orang sebelum kamu ada hari-hari kesabaran (diuji dan dicoba). Kesabaran di dalamnya seperti menggenggam bara api, dan bagi orang yang berbuat baik ganjarannya seperti pahala 50 orang yang berbuat sama seperti apa yang telah ia perbuat."* (HR. Ibnu Majah, Tirmizi, dan Abu Dawud)
Wallahu'alam
Selamat Beraktiftas, Sahabat.
Semoga Allah Swt memberi kita keistiqomahan dalam kebaikan, mengampuni kelemahan kita, dan menerima segala amal ibadah kita.. Aamiin yaa robbal alamin.
Komentar
Posting Komentar