Arti Tempat Tinggal Sementara Kita
๐ *Setetes Madu*
14 November 2020/ 28 Rabiul Awal 1442 H
Sahabat, kita hidup di dunia. Namun, mayoritas kita tidak tahu apa arti dunia. Sehingga mereka terpedaya oleh tempat sementara yang akan mereka tinggalkan itu.
Untuk itu, kita perlu mengenal arti dunia agar kita bisa menyikapinya dengan bijak sesuai yang dikehendaki Allah Swt.
Pertama, dunia hanya tempat permainan dan senda gurau. Akhiratlah kehidupan yang sesungguhnya.
"Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui." (QS. Al-‘Ankabรปt ayat 64)
Kedua, kehidupan di dunia ini rendah dan hina. Karena dunia berasal dari kata "dunya" yang artinya rendah dan hina.
Rasulullah Saw bersabda, "Demi Allah! Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, -(perawi hadits ini yaitu Yahya memberikan isyarat dengan jari telunjuknya)- lalu hendaklah dia melihat apa yang dibawa jarinya itu?" (HR. Muslim)
Ketiga, dunia ini dilaknat oleh Allah Swt. Kecuali yang bernilai ibadah.
Rasulullah Saw bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya dunia itu dilaknat dan dilaknat apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan ketaatan kepadanya, orang berilmu, atau orang yang mempelajari ilmu.(HR. Tirmizi)
Keempat, dunia ini lebih hina dari bangkai kambing.
Jabir ra menyampaikan, "Sesungguhnya Nabi Saw berjalan melewati pasar sementara banyak orang berada di dekat beliau. Beliau berjalan melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya kecil. Sambil memegang telinganya beliau bersabda, “Siapa diantara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?”
Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?" Beliau berkata “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?” Orang-orang berkata, “Demi Allah, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?” Beliau pun bersabda:
Demi Allah, sungguh, dunia itu lebih hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian." (HR.Muslim)
Kelima, dunia ibarat makanan yang dikonsumsi manusia lalu menjadi kotoran.
Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya makanan anak Adam (makanan yang dimakannya) dijadikan perumpamaan terhadap dunia. Walaupun ia sudah memberinya bumbu dan garam, lihatlah menjadi apa makanan tersebut akhirnya." (HR.Ahmad)
Keenam, agama rusak karena ulah manusia yang rakus dunia.
Rasulullah Saw bersabda, "Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat rakus manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya." (HR.Tirmidzi)
Ketujuh, dunia sebagai Istidraj yaitu azab berwujud kenikmatan.
Rasulullah Saw bersabda, "Jika engkau melihat Allah memberi kepada seorang hamba apa yang disukainya di dunia padahal dia berbuat maksiat, maka itu adalah istidraj. Kemudian Rasululullah membaca ayat yang artinya : “Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa." (HR.Ahmad)
Kedelapan, untuk mukmin dunia hanya sekadarnya saja sesuai kebutuhannya.
Allah Swt berfirman, "Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash ayat 77)
Itulah sekilas tentang arti tempat sementara kita yang mayoritas kita mengejarnya hingga lupa dengan tempat abadinya kelak yaitu akhirat.
Wallahu'alam
Selamat beraktiftas, sahabat.
Semoga Allah Swt jadikan dunia di tangan kita dan akhirat di dalam qolbu kita.. Aamiin yaa robbal alamin..
Komentar
Posting Komentar