Metode Sholat Khusyu Sang Ulama Besar

 🐝 *Setetes Madu* 

28 November 2020/  13 Rabiul Akhir 1442 H


"Qod aflahal muminun, alladziina hum fii sholaatihim khoosyiun... "

Artinya, "Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang yang khusyu dalam sholatnya."

Sahabat, kita pernah atau bahkan sering mendengar dua ayat surat Almumin tersebut. Atau mungkin kita sudah menghafalnya. 

Di surat itu disebutkan salah satu ciri orang beriman yang beruntung yaitu mereka yang khusyu dalam sholatnya. 

Terkait sholat khusyu, As-Samarqandi dalam buku "Motivasi Nabi & Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa" menceritakan tentang seorang ulama besar yang ditanya tentang cara sholatnya yang khusyu. 

Ulama tersebut adalah Hatim al-Ashlam yang terkenal dengan kealiman dan kezuhudannya. 

Ketika ditanya tentang bagaimana cara  beliau bisa sholat dengan khusyu, beliau menjelaskan : 

 "Jika sudah masuk waktu sholat, aku menyempurnakan wudhu, kemudian mendatangi tempat yang aku inginkan sholat di situ hingga seluruh anggota tubuhku terkumpul (dalam semangat).

Setelah itu aku mendirikan sholatku. Kujadikan ka'bah di depanku, shirat di bawah kakiku, surga di sebelah kananku, nereka di sebelah kiriku, dan malaikat mau di belakangku.

Aku merasa itulah sholatku yang terakhir. Aku berdiri di antara rasa harap dan takut. Aku bertakbir dengan tenang.

Aku membaca surat alquran dengan tartil, rukuk dengan tawadu, dan sujud dengan khusyuk, duduk tawaruk di atas kaki kiri.

Aku duduk iftirasy dengan mengeluarkan punggung kaki kiri dan menegakkan kaki kanan ditopang jempol, disertai dengan keiklasan.

Setelah itu, aku tidak tahu sholatku diterima atau tidak (Iklas dan tawakal)."

Itulah cara sang ulama besar yang terkenal alim, zuhud, santun, dan dermawan itu bisa sholat dengan khusyu. 

Wallahu'alam. 

Semoga bermanfaat. 

Selamat beraktifitas, sahabat. 

Semoga Allah Swt menerima sholat kita, dzikir, pikir, dan amal ibadah kita yang lainnya.. Aamin Yaa robbal alamin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunci Kebaikan dan Keburukan

Keyakinan yang Menyembuhkan

Indahnya Keadaan Orang Mumin