The Golden Hands


🐝 *Setetes Madu*
02 November 2020/  16  Rabiul Awal 1442 H

The Golden Hands

Sahabat, Islam tidak melarang umatnya memiliki kekayaan, menjadi milyarder, hingga menjadi orang terkaya di dunia sekalipun. Islam sangat mendukungnya.

Terbukti, pada generasi awal Islam banyak sahabat Rasulullah Saw yang kaya raya. Salah satunya, dia sahabat Nabi yang tergolong orang-orang pertama yang masuk Islam.

Dia bersyahadat sebelum Rasulullah Saw membuka kelas belajar untuk para sahabat di rumah al - Arqam di Mekah.

Dia sahabat Nabi yang dijamin masuk surga tanpa hisab, padahal harta kekayaannya sangat berlimpah.

Ketika hijrah ke Madinah Rasulullah Saw mempersaudarakannya dengan orang Anshar yang kaya raya.

Ketika saudara barunya itu ingin memberi sebagian hartanya, ia menolak bantuan tulus dari saudara angkatnya itu.

Dia hanya minta tolong untuk ditunjukkan pasar. Maka saudara angkatnya itu mengantarnya ke pasar.

Di pasar dia langsung mulai berdagang dari 0. Tidak butuh waktu lama, usahanya membuahkan hasil dan ia memutuskan untuk menggunakan hasil usahanya sebagai modal menikah.

Maka ia menemui Rasulullah Saw. "Wahai Rasulullah, saya ingin menikah." 

Rasulullah Saw bertanya, " Mahar apa yang akan engkau berikan untuk istrimu?."

"Emas seberat biji kurma yaa Rasulullah", jawabnya mantap.

Rasulullah Saw pun berpesan kepada nya,     "Laksanakanlah walimah (kenduri), walau hanya dengan menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahanmu dan hartamu."

Sahabat Nabi itu pun menikah, dan setelah itu kehidupannya bertambah berkah, usahanya selalu berhasil.

Seandainya dia mendapatkan sebongkah batu, maka dibawahnya terdapat emas dan perak.

Karena begitu sukses dan berkahnya dia dalam berbisnis, di pun dijuluki "Sahabat Bertangan Emas", bahasa kerennya " The golden hands."

Siapakah dia?

Dia lah sahabat Nabi yang bernama "Abdurrahman bin Auf".

Milyarder yang ketika Rasulullah Saw telah wafat pernah menjual tanahnya seharga 40 ribu dinar.

Kemudian membagi-bagikan uang tersebut kepada para fakir miskin bani Zuhrah,lalu orang-orang yang membutuhkan dan kepada Ummahâtul Mukminin (para istri Nabi Saw).

Al-Miswar berkata: “Aku mengantarkan sebagian dari dinar-dinar itu kepada Aisyah Radhiyallahu anhuma.

Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata: “Siapa yang telah mengirim ini?” Aku menjawab: “`Abdurrahmân bin Auf”.

Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata lagi: “Sesungguhnya Rasulullah Saw telah bersabda :

“Tidak ada yang menaruh simpati kepada kalian kecuali dia termasuk orang-orang yang sabar. Semoga Allah Azza wa Jalla memberi minum kepada `Abdurrahmân bin Auf dengan minuman surga.”

Wallahu'alam

Selamat Beraktiftas di Awal Pekan, Sahabat.

Semoga Allah Swt memberi kesuksesan dan keberkahan kepada kita sebagaimana berkahnya Abdurrahman bin Auf.. Aamiin yaa robbal alamin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunci Kebaikan dan Keburukan

Keyakinan yang Menyembuhkan

Indahnya Keadaan Orang Mumin