Cemilan Kehidupan Bisa Bikin Stunting Profesionalisme

 🐝 *Setetes Madu*

23 Januari 2021/ 9 Jumadil Akhir 1442 H


Sahabat, kita tahu setiap negeri atau daerah mempunyai makanan pokok, seperti di pulau Jawa makanan utamanya adalah nasi. 

Orang yang sudah terbiasa makan nasi akan sulit meninggalkannya, bahkan ketika makan menu lain tanpa nasi terasa ada yang kurang dan setelahnya berasa belum makan. 

Begitulah, keberadaan makanan pokok pada hidangan menu utama sangatlah penting. Sehingga bisa dikatakan "Apapun lauknya menu utamanya nasi." 

Makanan di luar menu utama disebut cemilan yaitu menu kecil atau ringan, dan banyak yang ringan kandungan gizi, nutrisi, dan kalorinya. Bahkan ada yang tidak memiliki kandungan apa pun yang bermanfaat untuk tubuh. 

Umumnya, orang yang makannya hanya cemilan adalah  mereka yang ingin mengurangi berat tubuhnya. 

Atau karena faktor ekonomi sehingga sehari-harinya hanya mengonsumsi cemilan, sehingga tubuhnya mengalami kekurangan gizi atau stunting yang biasa terjadi pada balita dan remaja. 

Begitulah makanan bagi tubuh. Tubuh butuh makanan utama yang sudah biasa dikonsumsi, bergizi, dan mendukung serta menjaga pertumbuhan dan kesehatannya.

Jika diibaratkan keahlian atau profesionalisme, makanan utama adalah hal-hal  yang terkait dan mendukung profesi atau pekerjaan yang kita tekuni.

Orang yang profesional akan mengutamakan hal-hal yang terkait dan mendukung pekerjaannya, ia akan merasa ada yang kurang jika belum memperolehnya. 

Ada pun cemilan adalah hal-hal kecil dan remeh yang kurang atau tidak terkait dengan pekerjaan. 

Ketika orang hanya sibuk mengurusi dan mengomentari hal-hal remeh yang tidak atau kurang terkait dengan pekerjaannya bisa mengalami stunting profesionalisme. 

Artinya kualitas kerjanya tidak berkembang, kurang produktif, minim inovatif, hingga berisiko kehilangan pekerjaan atau bagi penyedia barang dan jasa akan kehilangan pelangggan dan tersingkir oleh para kompetitornya. 

Sama seperti orang yang tubuhnya stunting karena hanya makan cemilan yang minim gizi. Badannya menjadi kurang sehat, rendah imunitas, sulit beraktifitas banyak, penyakitan, pada anak perkembangannya lambat dan tumbuh pendek, hingga berisiko kehilangan nyawa. 

Maka, jika ingin profesionalisme kita meningkat, berkembang, produktif, inovatif, adaptif, dan selalu positif, fokuslah pada hal-hal yang terkait dan mendukung pekerjaan kita. 

Abaikan cemilan-cemilan kehidupan yang ada, kalau pun tertarik, cukup sekadarnya saja dan pilihlah yang halal dan thoyib. 

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-baqarah, ayat 168) 


Wallahu'alam. 

Selamat beraktifitas, sahabat. 

Semoga yang mencipta, menjaga, dan mengembangkan dunia ini senantiasa membimbing kita pada hal-hal yang dapat mengembangkan kualitas diri kita.. Aamin yaa robbal alamin. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunci Kebaikan dan Keburukan

Keyakinan yang Menyembuhkan

Indahnya Keadaan Orang Mumin