Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Tidak Ada Alasan untuk Membela Pelaku Kedzaliman Besar

 🐝 *Setetes Madu*  30 September 2020/ 12 Safar 1442 H *Tidak Ada Alasan untuk Membela Pelaku Kedzaliman Besar* Sahabat, tidak mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa adalah kedurhakaan dan kedzaliman luar biasa yang melebihi kedzalimannya Iblis laknatullah.  Sedzalim-dzalim dan sesesat-sesatnya Iblis laknatullah, ia masih mengakui keberadaan dan kemahakuasaan Allah Swt. Sebagaimana dikisahkan dalam Alquran.  Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya." (QS.Shad ayat 83). Dan membunuh orang lain tanpa hak, tanpa dasar hukum, juga merupakan kedzaliman besar. Membunuh satu orang dosanya sama seperti membunuh manusia seluruhnya. Allah Swt berfirman :   “...barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya." (QS. Almaidah ayat 32)  Tidak mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa dan membunuh ...

Juha yang Terpedaya

 🐝 *Setetes Madu*  29 September 2020/ 11 Safar 1442 H *Juha yang Terpedaya, Kitakah Juha?* Sahabat, di dalam Alquran surat lukman ayat 33 Allah Swt memperingatkan kita agar waspada terhadap tipu daya dunia dan setan.  "Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah." (QS.Lukman ayat 33). Tetapi, pada zaman now banyak manusia yang terpedaya oleh dunia. Bahkan tidak sedikit yang tidak sadar jika dirinya sedang diperdaya.  Ada sebuah ilustrasi menarik dari Jalaludin Rahmat dalam bukunya "Reformasi Sufistik" yang menggambarkan manusia yang terpedaya (tertipu) tetapi tidak sadar jika dirinya sedang diperdaya.  "Pada suatu hari Juha berangkat ke pasar mengendarai keledainya. Setibanya di pasar, ditambatkannya keledainya itu dengan seutas tali. Tanpa ia ketahui, di belakangnya ada dua orang pencuri. Begitu Juha masuk pasar, salah seorang...

Hidup Hanya Ujian

 🐝 *Setetes Madu*  28 September 2020/ 10 Safar 1442 H *Hidup Hanya Ujian* Sahabat, pada hakikatnya hidup ini adalah ujian. Semua hal yang kita rasa, lihat, dengar, pikirkan, dan hasilkan merupakan ujian yang Allah Swt berikan.  Ujian bukan hanya kesulitan hidup dan penderitaan. Mendapatkan istri cantik, anak pintar, rupiah melimpah, jabatan strategis, makanan enak, dan kebahagiaan lainnya juga ujian.  Secara garis besar, ulama menyebutkan bahwa Allah Swt meletakkan ujian pada dua jalur yaitu jalur habblumminallah (hubungan dengan Allah) dan habbluminannas (hubungan dengan manusia).  Ujian di kedua jalur tersebut akan ada dan semakin bertambah seiring bertambahnya kualitas diri dan keimanan kita kepada Allah Swt.  Karena hanya itulah tujuan Allah Swt menciptakan ujian di kehidupan kita. Yaitu untuk menaikkan kualitas diri kita. Sebagaimana firman nya :  *"Maha Suci Allah Yang di tangannyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang...

Dua Resep Memanjakan Tubuh yang Mudah dan Barokah

 🐝 *Setetes Madu*  27 September 2020/ 9 Safar 1442 H *Dua Resep Memanjakan Tubuh yang Mudah dan Barokah* Sahabat, selama enam hari tubuh kita beraktifitas guna memenuhi kebutuhan hidup atau tuntutan profesi. Pastinya, yang lelah bukan hanya tangan, kaki, dan hati. Pikiran pun mengalami kelelahan.  Lelahnya tubuh masih lebih baik daripada lelahnya pikiran. Karena, mayoritas orang sakit disebabkan oleh pikiran. Minimal, karena pikiran lambung jadi bermasalah.  Di dalam pengobatan klasik, pikiran yang berlebih dapat melukai lambung. Ketika lambung bermasalah, pengolahan dan pendistribusian makanan ke seluruh tubuh pun menjadi terganggu. Karenanya orang yang lambungnya bermasalah, jumlah darahnya minimalis baik kualitas maupun kuantitasnya.  Karena itu, manfaatkanlah akhir pekan ini untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Manjakanlah mereka dengan sesuatu yang dapat menyegarkan, menenangkan, hingga menguatkan mereka.  Tidak perlu mahal. Bisa kita gunakan dua...

Cara Mudah Melanggengkan Cinta

 🐝 *Setetes Madu*  26 September 2020/ 8 Safar 1442 H *Cara Mudah Melanggengkan Cinta* Sahabat, setiap kita pastinya ingin dicintai. Seseorang akan bahagia jika mendapatkan cinta dari orang yang dicintainya. Seorang anak akan tumbuh dengan baik karena bahagia dengan cinta dari kedua orang tuanya.  Cinta menjadikan hidup lebih hidup. Sesulit apapun keadaannya, terasa mudah. Seberat apapun rintangan kehidupan, terasa ringan. Bagaimanapun lelahnya beraktifitas dapat hilang seketika. Kesemuanya itu karena adanya cinta dari orang-orang sekitar kita.  Begitulah kedahsyatan cinta dari sesama hamba. Bagaimana dengan cinta dari sang Mahapencipta, sang pengatur, dan yang menentukan seluruh kehidupan ini?.  Pastinya cinta dari sang Mahapengasih dan Mahapenyayang lebih dahsyat kekuatan dan dampaknya bagi kehidupan kita. Jika seorang hamba telah dicintainya, siapapun tidak dapat menghalangi kebahagiaan hatinya.  Cinta Allah Swt akan melanggengkan cinta diantara hambanya...

Penggombal Agama

🐝 *Setetes Madu*  25 September 2020/ 7 Safar 1442 H *Penggombal Agama* Sahabat, berbicara sangatlah mudah. Sekadar mengaku pun lebih mudah daripada membuktikannya dengan perbuatan.  Sedikit sekali orang yang perkataan dan perbuatannya sejalan. Baik perkataan yang terucap oleh lisan maupun yang terucap di dalam hati.  Seperti para pria penggombal yang merayu para wanita  dalam kemaksiatan (Pacaran). Mengaku cinta dan sayang, tetapi ketika diminta untuk membuktikan cintanya dengan meminang sang wanita ia enggan melakukan nya.  Begitu pun dalam urusan agama, tidak sedikit yang menjadi penggombal alias pendusta.  Hatim al Ashom رحمه الله mengatakan  siapa yang mengaku tiga perkara tanpa pembuktian dengan tiga perkara maka dia telah berdusta yaitu :  *"Pertama, siapa yang mengaku, mencintai Alloh tanpa pembuktian sikap wara’ (menahan diri) dari perkara yang diharamkan Alloh, maka dia PENDUSTA.  Kedua, siapa yang mengaku, mendamba surga tanpa dibu...

Tulisan Akan Menjadi Saksi

Sahabat, kelak kita akan dimintakan pertanggungjawaban atas apa yang telah kita kerjakan di dunia fana ini. Sang Pencipta dunia akan mempertanyakan dan membuka seluruh perbuatan kita dengan detail, sangat teliti, dan tidak satu pun yang terlewat.  Walaupun perbuatan kita hanya sebiji sawi, atau seukuran virus Corona, tetap akan dibuka dan dimintakan pertanggungjawaban nya oleh sang hakim yang tidak bisa di sogok.  Di dunia saja, amalan kita bisa dilacak dengan sangat mudah. Setiap pernyataan, gambar atau tulisan kita di sosial media menjadi jejak digital yang mudah untuk dikonfirmasi.  Apalagi di akhirat kelak. Kalaulah di dunia jejak digital kita bisa kita hapus. Tetapi, catatan di buku amal kita akan tetap ada selama kita belum bertaubat. Dan kelak akan dibuka di hadapan Allah Swt untuk menerima balasannya. menjadi Karenanya, hendaknya kita berbuat yang benar baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Isilah akun sosial media kita dengan tulisan yang benar dan bermanfaat...

Jangan Remehkan Amal yang Kecil

  Sahabat, Kita tahu Corona adalah mahluk sangat kecil yang hadir ke negara ini dengan jumlah awalnya sangat kecil.  Namun sekarang, jumlah orang yang terpapar sangat besar dan membuat mahluk kecil itu sangat berpengaruh besar terhadap semua bidang kehidupan kita.  Sahabat, dari fenomena Corona itu kita bisa ambil satu pelajaran, yaitu JANGAN REMEHKAN HAL-HAL KECIL. Sekecil apapun sesuatu pasti akan menjadi besar dan berdampak luas.  Semua orang terkenal dengan keahlian atau kehebatannya, pastinya dimulai dari 0. Sebagaimana keberhasilan Islam menaklukkan Kota Mekah, dan negeri-negeri lainnya dimulai dari langkah-langkah kecil Rasulullah saw dan para sahabatnya berhijrah.  “Jangan remehkan langkah-langkah kecil karena hijrah Rosululloh yang fenomenal diawali oleh langkah-langkah kecil Rosululloh dan para sahabat” (Ali bin Abi Thalib) Wallahu 'alam Selamat beraktiftas, sahabat.  Semoga Allah Swt mengistiqomahkan amal sholeh kecil yang kita kerjakan, sehingga...

Hidup Adalah Ibadah Bekalnya Hanyalah Ilmu

Sahabat, banyak yang panik, cemas, bingung, hingga takut berlebihan dalam menyikapi keadaan kesehatan sekarang ini.  Karena setiap hari orang yang terpapar virus Corona terus bertambah.  Karena takut dan bingungnya, ketika pesan martabak telor via aplikasi. Ketika sampai, kardus martabak nya di usap menggunakan tisu alkohol atau di semprot desinfektan. Bahkan, ada yang sama sekali tidak mau ke luar rumah.  Pada dasarnya, keadaan bingung hingga takut berlebihan itu dikarenakan kurangnya ilmu. Terutama ilmu hakikat kehidupan di dunia ini. Mungkin logikanya tahu bahwa hidup hanyalah untuk beribadah kepada Allah Swt.  Namun, qolbunya kosong dari ilmu yang meyakinkan bahwa kehidupan ini hanyalah ladang ibadah. Karena kosong, akhirnya mereka beribadah tanpa ilmu.  Sehingga ketika ujian datang, mereka bingung bagaimana cara menyikapi dan mengatasinya. Seperti orang sholat yang kebingungan karena lupa rukun sholat atau handphonenya berdering, ia tidak tahu apa yang haru...

Hamba Adalah Kunci Menikmati Rezeki

Sahabat, di banyak ayat alquran dan hadist Allah Swt menyampaikan tentang rezeki selalu menyebut manusia dengan kata "hamba". (Seperti QS Asy-Syura ayat 27)  Para ulama menafsirkan hamba adalah manusia seutuhnya, jasmani dan rohaninya. Sebagaimana ayat tentang Isra Mi'raj, Allah Swt menyebut Nabi Muhammad "hamba" yang berarti beliau melakukan perjalanan Isra Mi'raj dengan jasad dan rohaninya (pikiran dan perasaannya hadir).  Terkait rezeki. Makna penyebutan kata hamba, menunjukkan bahwa seseorang akan dapat menikmati pemberian Allah Swt manakala jasmani dan rohaninya hadir atau adanya kesadaran diri. Semahal dan selezat apapun makanan di hadapannya, manakala pikiran dan perasaannya berada di tempat lain. Maka, jasad tidak dapat menikmati hidangan tersebut. Walaupun dikunyah, kelezatannya kurang.  Tetapi, seremeh dan semurah apapun makanan yang terhidang. Manakala pikiran dan perasaan 100%  bersama jasad, makanan murahan terasa nikmat. Tubuh dapat menikmatiny...

Hak Diri yang Sering Terabaikan

Sahabat, mayoritas kita sangat rajin menuntut hak. Sedikit pun tidak ingin hilang haknya. Secuil saja terganggu menganggap itu sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Menuntut hak, sah-sah saja asal telah memenuhi kewajiban. Dan jangan dzalim terhadap diri sendiri. Pandai menuntut hak kepada orang lain, tetapi abai memberikan hak kepada tubuh sendiri. Dengan dalih 'semangat', 'motivasi hidup', 'pantang menyerah' dan ambisi kehidupan lainnya, banyak yang dzalim terhadap anggota tubuhnya sendiri. Mereka tidak memberikan hak kepada mata, otak, jantung, liver, ginjal, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya. Rasulullah saw mengingatkan agar kita tidak dzalim kepada diri sendiri : "tubuhmu mempunyai hak atas dirimu, kedua matamu mempunyai hak..." (HR. Muslim) Selain diberi makanan yang halal dan thoyib, minum dan dibersihkan. Ada lagi satu hak tubuh yang sering terabaikan yaitu ISTIRAHAT. Wallohu 'alam Selamat beristirahat di akhir pekan, sahab...

Hati yang Sakit Layaknya Tubuh yang Sakit

 🐝 *Setetes Madu*  19 September 2020/2 Safar 1442 H *Hati Yang Sakit Layaknya Tubuh yang Sakit* Sahabat, ketika tubuh sakit, makan apapun terasa tidak nikmat. Semahal dan selezat apa pun hidangan yang dikunyah terasa hambar.  Padahal makanan adalah asupan penting untuk menjaga kualitas tubuh. Tetapi, ketika ada masalah dengan tubuh, hilang selera makan.  Begitu juga dengan hati. Ia memerlukan asupan untuk menjaga kualitasnya. Baik tidaknya, tergantung kualitas asupan yang diterimanya.  Begitu pun ketika hati sakit. Sehebat dan selezat apa pun asupannya, hati tidak dapat menikmatinya. Seberapa sering asupan itu diterima, hati yang sakit tidak dapat mencernanya.  Hasan albashri menyampaikan, bahwasanya orang yang tidak dapat merasakan kenikmatan dari amalan-amalan utama dalam Islam, hatinya telah tertutup (sakit).  "Carilah kenikmatan pada tiga perkara, 1) pada shalatmu, 2) di tilawah al qur’anmu, 3) dan dalam dzikirmu. Jika engkau dapat merasakan kenik...

Merawat Hati

Sahabat, banyak manusia berlomba-lomba memperindah wajahnya. Berapa pun biayanya, mereka rela asalkan wajah mereka menjadi bersih dan enak dipandang.  Jerawat tumbuh di hidung, mereka langsung panik. Mencari cara agar hilang benjolan kecil perusak penampilan nya itu.  Terlihat kusam, ada kerutan sedikit saja di keningnya. Mereka langsung pening, seakan terkena musibah besar. Ada yang promosi alat penghilangnya, meski mahal langsung dibelinya.  Begitulah, mereka yang sangat mengutamakan penampilan luar tubuhnya. Begitu gigih merawat tubuh yang kelak pasti akan hancur di dalam kubur.  Merawat penampilan, sah-sah saja. Silakan saja. Tetapi, jika mampu dan gigih merawat penampilan luar yang hanya dilihat manusia. Maka seharusnya, lebih mampu dan gigih lagi dalam menjaga keindahan hati yang dilihat oleh sang pencipta manusia.  Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk rupa kalian dan tidak juga harta benda kalian, tetapi Dia melihat hati dan p...

Sakit Adalah Anugerah

Sahabat, sakit bukan lah aib. Siapapun akan dan pernah merasakan ketidakseimbangan atau ketidakwajaran pada tubuhnya, minimal greges atau sekadar pusing.  Pastinya, itu bukanlah aib atau kutukan, apalagi rintangan, hingga kita menyalahkan penyakit atau lingkungan. Karena, sesungguhnya penyakit adalah anugerah dari Allah Swt.  Anugerah karena sayang kepada hambanya. Ia ingin menyapa hambanya yang senantiasa lalai. Atau ia ingin membersihkan dosa-dosa hambanya. Sebagaimana perkataan Utusannya yang mulia.  Rasulullah saw pernah berkunjung ke rumah Ummu Saib yang sedang sakit, beliau bertanya, "Sakit apa kamu sampai menggigil begitu?", Jawab Ummu Saib, "Demam! Yang Allah Ta'ala tidak memberi berkah dengannya."  Nabi saw bersabda, _*"Janganlah kamu menyalahkan penyakit,* karena *penyakit itu dapat menghilangkan kesalahan* (dosa-dosa) anak Adam, seperti halnya Kir (alat peniup atau penyala api) membersihkan karat-karat besi." (HR. Muslim: 4672) Selamat berak...

Tawakal

 🐝 *Setetes Madu*  16 September 2020/27 Muharram 1442 H *TAWAKAL*  Sahabat, setiap ikhtiar hanya menghasilkan dua keadaan yaitu berhasil dan gagal. Jika berhasil, kita senang. Namun, jika gagal kita ada yang kecewa, ada juga yang biasa saja.  Perasaan kecewa atau biasa saja tergantung oleh sikap ketawakalan kita kepada Allah Swt. Bahkan, orang yang benar-benar bertawakal dapat menerima kegagalan dengan senang.  Bagaimana agar kita bisa bertawakal kepada Allah Swt dengan benar?. DR. Abdul Basit Abd Rahman menyampaikan 3 syarat tawakal :  Pertama, kuatkan tauhid. Tauhid merupakan dasar tawakal. Ketawakalan akan hadir di dalam hati orang yang meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa hanya Allah Swt sang pencipta, pengatur, penguasa, dan penentu kehidupan mahluknya tanpa bersekutu dengan siapapun.  Kedua, Beriman dan berharaplah kepada Allah Swt setelah semua  ikhtiar telah dilakukan. Bukan kepada mahluk.  Ketiga, Fahamilah bahwa ikhtiar  adal...

Balas Dendam Terbaik

Sahabat, mungkin kita pernah merasakan kecewa dan sakit hati. Perasaan sakit hati karena dihina, direndahkan, atau dicacimaki.  Rasanya ingin membalas semua perlakuan mereka, menghajar mulut mereka yang telah kurang ajar kepada kita. Membalas perkataan mereka dengan kata-kata yang dapat mematahkan pendapat mereka tentang kita.  Sahabat, sakit hati itu hal yang wajar dan manusiawi. Keinginan balas dendam juga manusiawi. Tetapi, hal itu sangat merugikan kita, hanya membuang waktu, mengotori otak dan hati kita saja. Maka, lebih baik buang jauh-jauh keinginan untuk balas dendam!.  Jika tidak bisa, masih ingin membalas dendam. Boleh, silakan, dan ikutilah cara balas dendam yang diajarkan oleh Sahabat dan sekaligus menantunya Rasulullah saw yaitu Ali ra.  Beliau mengajarkan cara balas dendam terbaik, kata Ali ra : *"Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik"* Selamat beraktiftas, sahabat. Berpikir positif selalu kepada Allah Swt. Semoga keadaan kita hari ini...

Indahnya Keadaan Orang Mumin

Sahabat, Allah Swt menciptakan kita tujuannya hanyalah untuk ibadah. Apapun perkerjaan yang kita lakukan akan bernilai ibadah, jika diniatkan karena Allah Swt semata. Muslim yang menyadari kehidupannya adalah ibadah, akan dapat menyikapi segala hal di kehidupan ini dengan baik karena ia tahu apapun keadaan dirinya merupakan ketentuan dari Allah Swt. Disinilah indahnya kehidupan menjadi seorang muslim yang beriman. Apapun yang dihadapi dan dikerjakannya akan bernilai kebaikan. Termasuk, keburukkan yang menimpanya  bisa menjadi kebaikan baginya. Rasulullah saw bersabda : “ Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan ba ginya." (HR. Muslim) Selamat beraktiftas di awal pekan, sahabat. Berprasangka positif selalu kepada...

Apapun Kondisinya, Hati Penentunya

 🐝 *Setetes Madu*  13 September 2020/25 Muharram 1442 H *Apapun Kondisinya, Hati Penentu nya* Sahabat, sesungguhnya apapun kondisi kita sangat tergantung oleh keadaan hati kita. Berisi atau tidaknya dompet kita, rasanya tergantung oleh apa yang ada pada organ terpenting kita itu.  Apa yang ada pada hati, akan menentukan baik, buruk, hidup, atau mati hati kita. Jika hati buruk, berapapun uang di saku terasa kurang. Apalagi sampai mati, setumpuk harta tetaplah kurang bin gelisah hingga rela menghalalkan segala acara untuk menambahnya. Seorang ulama mengatakan :  "Ketahuilah bahwasanya yang namanya hati itu ibarat seperti rumah, kalau ada yang menempatinya, maka akan di makmurkan, dan kalau tidak ada yang menempatinya, maka akan rusak, dan dzikir serta keta'atan merupakan kemakmuran bagi hati, dan kelalaian (kepada Allah) serta kemaksiatan merupakan kerusakan bagi hati, barang siapa yang bertambah dzikir dan keta'atan nya, maka akan bertambah pula KEHIDUPAN hatinya, da...

Virus Ini Lebih Harus Kita Waspadai

  Sahabat, banyak orang berusaha melindungi dirinya dari terpapar virus penyakit fisik. Segala upaya mereka lakukan. Mahal pun tidak jadi soal, berapapun harganya mereka rela keluarkan demi terjaga dari virus. Menjaga kesehatan itu penting, tetapi jika sampai berlebihan dan lupa diri, ini yang berbahaya. Mereka lupa bahwa ada organ tubuh yang sangat penting untuk dijaga dari virus yang sangat berbahaya dan sangat berdampak ke seluruh anggota tubuh. Yaitu virus penyakit qolbu. Jika virus ini masuk ke tubuh, bersemayam di organ yang sangat penting itu, maka virus ini dapat menggerogoti seluruh tubuh. Tetapi, jika kita berhasil mencegahnya atau mengusirnya, maka seluruh tubuh akan sehat. Rasulullah saw bersabda : Ketahuilah, sungguh di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika daging tersebut sehat, sehatlah seluruh tubuh. Jika sakit, sakitlah seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah qolbu."  ( HR. Bukhari - Muslim) Jika terhadap virus lainnya kita bersungguh-...

Islam Itu Indah dan Mudah

Sahabat, Islam itu indah dan mudah, bahkan sangat mudah. Kemudahannya sesuai dengan fitrah manusia. Karenanya di dalam Alquran Allah Swt tegaskan bahwa ia tidak membebani seseorang melebihi kesanggupannya.  Untuk memperoleh surga pun sangatlah mudah. Yang membuat sulit hanyalah nafsu kita yang selalu banyak berpikir dan berkehendak liar.  Rasulullah saw bersabda :  "Bertaqwalah kamu kepada Allah, tunaikanlah sholat lima waktu, berpuasalah pada bulan Ramadhan, bayarkanlah zakat hartamu, dan taatilah umara (Pemimpin) kamu makan kamu PASTI MASUK SURGA Rabbmu." (HR. Tirmidzi)  Sahabat, cukup lakukan kelima pesan Rasulullah saw tersebut, surga sudah pasti akan menjadi tempat tinggal kita di alam keabadian kelak. Mudahkan!?.  Selamat beraktiftas, sahabat.  Semoga di Jum'at yang barokah ini Allah Swt memberikan hidayah, taufik, inayah, maghfirah, dan rupiah barokah kepada kita semua.. Aamiin. 

Orang Cerdas

Sahabat, kehidupan ini hanya sementara. Kehidupan yang sesungguhnya adalah setelah kematian. Itulah kehidupan akhirat yang kekal abadi.  Baik atau tidaknya keadaan seseorang di akhirat kelak tergantung dari bekal yang dimilikinya. Karenanya, orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa memikirkan dan mempersiapkan bekal yang akan dibawanya menuju kehidupan yang abadi.  Sebagaimana sabda Rasulullah saw :  "Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan jiwanya dan bekerja untuk bekal setelah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang menuruti hawa nafsunya dan hanya berharap kepada Allah (berangan-angan).". (HR. At-Tirmidzi).  Sahabat, selamat beraktiftas. Mari kita luruskan niat. Apapun yang kita lakukan hanya mengharapkan pahala dan keridhoan Allah Swt semata.  Semoga Allah Swt menerima segala niat dan perkerjaan baik kita, memberkahi dan merahmati sisa umur kita di kehidupan yang fana ini.. Aamiin. 

Berkata dan Berbuat yang Benar

Sahabat, berbuat dan berkata benar terkadang menyakitkan. Tetapi, menghasilkan kenikmatan baik di dunia terlebih di akhirat.  Kenikmatan di dunia berupa pahala, keberkahan, dan dikelompokkan sebagai orang shidiq. Di akhirat dilancarkan jalannya menuju surga-Nya Allah Swt. Sebagaimana sabda Rasulullah saw :  "Sesungguhnya kebenaran itu menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga. Dan sesungguhnya seseorang itu berlaku benar hingga ditulis oleh Allah sebagai orang yang shidiq. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada fujur (amal buruk) dan fujur itu menunjukkan kepada neraka. Dan sesungguhnya seseorang berbuat dusta hingga ditulis di sisi Allah sebagai pendusta." (HR. Bukhari - Muslim)  Semoga Allah Swt memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat dan istiqomah berbuat dan berkata yang benar, sehingga diberkahi dan dimudahkan segala urusan kita.. Aamiin.