Dari Janin Kita Belajar Tentang Rezeki
🐝 *Setetes Madu*
19 Januari 2021/ 5 Jumadil Akhir 1442 H
Sahabat, ayat-ayat kauniyah atau fenomena di alam ini sangat banyak yang bisa kita jadikan pelajaran. Termasuk belajar tentang konsep rezeki dari fenomena janin.
Para orang tua atau guru anak usia dini (PAUD) yang mempelajari tumbuh kembang anak mulai dari kandungan hingga pra sekolah bisa mendapatkan banyak hikmah, salah satunya tentang konsep rezeki.
Bahwasanya Allah Swt sang Maha Pemberi Rezeki benar-benar telah menjamin rezeki setiap hambanya mulai dari pertama diciptakan hingga diwafatkan. Ketika satu sumber rezeki tertutup, Alloh Arrozaq membuka pintu rezeki yang lainnya.
Tentang itu, seorang ilmuwan muslim ternama yaitu Ibnul Qayyim aljauzi, menjelaskan :
"Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Alloh kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang.
Jika Alloh -dengan hikmahnya- berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti –dengan rahmatnya- membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar.
Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah Ta'ala membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain yakni dua puting susu ibunya, dan Alloh mengalirkan untuknya di dua jalan itu rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Alloh membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya yaitu dua makanan dan dua minuman.
_Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya.
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah Swt membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki.
Begitulah Allah Ta'ala, Dia tidak menghalangi hambanya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhol dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin, karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah, dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya, untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga.”
(Al Fawaid, hal. 94, terbitan Maktabah Ar Rusyd, tahqiq: Salim bin ‘Ied Al Hilali)
Begitulah ayat kauniyah tentang rezeki sebagai wujud dari ayat-ayat qouliyah Allah Swt yang tertulis di dalam Alquran, salah satunya ayat 27 surat Asy-syura berikut ini :
"Dan jikalau Alloh melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Alloh menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat."
Jadi, dari fenomena janin kita dapat belajar bahwa rezeki itu bukan untuk dikhawatirin, tapi ditawakalin.
Wallahualam.
Selamat beraktifitas, sahabat.
Semoga Allah Swt menjadikan kita hamba yang pandai bersyukur, berikhtiar, dan bertawakal.. Aamin yaa robbal alamin.
Komentar
Posting Komentar