Yang Mahabaik Saja Dihina, Apalagi Yang Mahalembek

 🐝 *Setetes Madu*

05 Januari 2021/ 21 Jumadil Awal 1442 H


Sahabat, ketika kita berbuat baik belum tentu semua orang menerimanya dengan baik, bahkan ada yang membalasnya dengan sangat tidak baik sebagaimana mereka membalas kebaikan zat yang Mahabaik. 

Allah Swt telah menciptakan mereka dengan sangat baik, tidak ada satu pun yang kurang. Tetapi mereka tidak mengakui Alloh sebagai pencipta mereka. 

Kalaupun mereka mengakui hanya sebatas percaya di hati terluar saja. Sedangkan lisan, akal, qolbu, dan perbuatan mereka bertentangan dengan ketentuan sang Mahapencipta. 

Allah Swt dengan sifat pengasihnya juga telah memberikan nikmat hidup sangat banyak kepada manusia, salah satunya oksigen gratis yang dapat dihirup kapan pun. 

Tetapi, mereka menolak mengakui kemahabaikannya itu. Bahkan sebagian dari mereka menghina dan merendahkan Allah Swt, Nabinya, ajarannya,  kitab sucinya, dan orang-orang yang mempercayainya. 

Teringan dari itu, sebagian dari manusia percaya dengan adanya zat yang Mahabaik, tetapi mereka tidak serius menyembahnya sebagai bentuk syukur atas kebaikan yang diperolehnya. 

Begitulah, Allah Swt yang jelas-jelas Mahabaik kebaikannya tidak dianggap, diremehkan, disepelekan, dan dinomorsekiankan, hingga tidak diakui, dihina, dan dicaci. 

Apalagi kita, mahluk Mahalembek (lemah) yang tidak memiliki kekuasaan dan kemampuan mencipta, sangat wajar jika perbuatan baik kita  ada yang tidak menerimanya dengan baik. 

Maka, terus saja berbuat baik karena yang Mahabaik pasti melihat, mencatat, dan akan memperhitungkannya dengan baik. 

"Sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. An-Nahl ayat 128) 

Wallahu'alam. 

Selamat beraktifitas, sahabat. 

Semoga yang Mahabaik menerima segala amal baik kita dan memasukan kita ke dalam golongan orang-orang yang baik keimanannya.. Aamin yaa robbal alamin. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunci Kebaikan dan Keburukan

Keyakinan yang Menyembuhkan

Indahnya Keadaan Orang Mumin