Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Resep Enak Pereda Migren

Gambar
  🐝 *Setetes Madu* 24 Januari 2021/ 10Jumadil Akhir 1442 H Sahabat, berlibur adalah hal yang sangat dinanti oleh setiap orang. Beragam kegiatan untuk merefresh diri telah dirancang, tetapi ketika migren datang semua hanya menjadi impian dalam penderitaan di hari libur.  Migren adalah sakit kepala yang berasa berdenyut dan umumnya hanya terjadi pada bagian sebelah kepala. Migren merupakan penyakit yang berhubungan dengan saraf yang dapat menimbulkan gejala seperti mual,  muntah, dan sensitif terhadap cahaya dan suara.  Serangan penyakit karena faktor genetik, lingkungan, dan pola hidup itu dapat berlangsung selama beberapa jam atau bisa berhari-hari.  Untuk sahabat yang sering dan sedang mengalami migren, berikut ini ada resep enak untuk mengobati dan meredakan migren :  Pertama, siapkan buah nanas secukupnya, 1 batang seledri, 2 lembar kale, 1/2 buah timun, 1/2 jempol jahe, 1/4 lemon (ambil airnya), dan air secukupnya.  Kedua, setelah dibersihkan blen...

Cemilan Kehidupan Bisa Bikin Stunting Profesionalisme

 🐝 *Setetes Madu* 23 Januari 2021/ 9 Jumadil Akhir 1442 H Sahabat, kita tahu setiap negeri atau daerah mempunyai makanan pokok, seperti di pulau Jawa makanan utamanya adalah nasi.  Orang yang sudah terbiasa makan nasi akan sulit meninggalkannya, bahkan ketika makan menu lain tanpa nasi terasa ada yang kurang dan setelahnya berasa belum makan.  Begitulah, keberadaan makanan pokok pada hidangan menu utama sangatlah penting. Sehingga bisa dikatakan " Apapun lauknya menu utamanya nasi."  Makanan di luar menu utama disebut cemilan yaitu menu kecil atau ringan, dan banyak yang ringan kandungan gizi, nutrisi, dan kalorinya. Bahkan ada yang tidak memiliki kandungan apa pun yang bermanfaat untuk tubuh.  Umumnya, orang yang makannya hanya cemilan adalah  mereka yang ingin mengurangi berat tubuhnya.  Atau karena faktor ekonomi sehingga sehari-harinya hanya mengonsumsi cemilan, sehingga tubuhnya mengalami kekurangan gizi atau stunting yang biasa terjadi pada bali...

Rencana, Eksekusi, Tawakal

 🐝 *Setetes Madu* 22 Januari 2021/ 8 Jumadil Akhir 1442 H Sahabat, suatu hari ada lima orang anak hendak bermain lego. Empat orang berusia 9-11 tahun dan yang satu masih balita. Kelimanya mempunyai rencana, tetapi berbeda hasilnya.  Keempat anak yang masih Sekolah Dasar tersebut sebelum mulai bermain mereka berdiskusi, membuat perencanaan bentuk bangunan yang akan dibuat beserta isinya.  Sementara yang balita tidak terlibat diskusi. Ia langsung mengambil lego yang ada dan merangkainya menjadi objek  yang ada di benaknya.  Tidak butuh waktu lama, si balita sudah memainkan objek yang dibuatnya. Ia bermain mengikuti imajinasinya.  Sedangkan keempat anak usia SD masih asik berdiskusi dan sesekali mereka bersitegang, memperdebatkan rencana-rencana yang mereka kemukakan.  Ketika mereka asik berdiskusi, tetiba si balita menyapa mereka, "Kak lihat deh, legoku sudah jadi!, aku bikin pesawat sama bandaranya juga."  "Yaaa ampun, lihat adek kamu tuhh! udah j...

Safar Membuka Tabir Seseorang

 🐝 *Setetes Madu* 21 Januari 2021/ 7 Jumadil Akhir 1442 H Sahabat, ada beberapa Mahasiswa berbincang dalam angkutan kota. Mereka mengeluhkan perihal temannya ketika mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).  Mereka mengeluh tentang sifat temannya yang di luar dugaan mereka. Di kelas temannya itu pandai, rajin masuk, baik, ramah, dan berpenampilan selalu rapih.  Karena keadaannya itulah mereka memilihnya untuk bergabung satu kelompok pada kegiatan KKN. Bahkan mengangkatnya sebagai ketua.  Tetapi ketika di lapangan (KKN) teman yang diharapkan dapat membimbing dan bekerjasama dengan mereka itu sangat mengecewakan.  Sifat asli temannya itu terungkap. Dia egois, sulit diajak kerja sama, inginnya unggul sendiri, mudah tersinggung dan marah jika diingatkan.  Singkatnya, dari obrolan mereka yang penulis dengar, mereka baru tahu sifat asli temannya ketika KKN. Kita tahu kegiatan itu bersifat safar atau perjalanan ke suatu tempat.  Mengapa hal tersebut bisa terjadi?...

Mengasah Diri

🐝 *Setetes Madu* 20 Januari 2021/ 6 Jumadil Akhir 1442 H Sahabat, ada cerita sederhana namun kaya makna. Cerita ini fiktif, namun sangat inspiratif.  Di sebuah hutan ada perusahaan kayu yang memiliki lahan luas dan banyak pohon yang siap untuk ditebang.  Perusahaan itu membutuhkan seorang penebang pohon. Setelah membuka lowongan, seorang pekerja pun didapatkan. Namun ia belum memiliki pengalaman bekerja.  Setelah sepakat dengan gaji dan ketentuan kerja lainnya, Manajer perusahaan memberinya sebuah kapak untuk menebang pohon.  Keesokan harinya ia mulai bekerja menebang pohon menggunakan kapak baru dari Manajer perusahaan. Pada hari itu ia berhasil menebang 10 pohon.  Mengetahui itu sang Manajer sangat senang dan memberikan pujian. Si pekerja itu pun bahagia mendapat pujian dari pimpinannya.  Keesokannya, ia kembali bekerja dengan semangat. Namun sayang hasil yang didapat tidak lebih baik dari yang kemarin, ia hanya dapat menebang 7 pohon.  Pada hari be...

Dari Janin Kita Belajar Tentang Rezeki

 🐝 *Setetes Madu* 19 Januari 2021/ 5 Jumadil Akhir 1442 H Sahabat, ayat-ayat kauniyah atau fenomena di alam ini sangat banyak yang bisa kita jadikan pelajaran. Termasuk belajar tentang konsep rezeki dari fenomena janin.  Para orang tua atau guru anak usia dini (PAUD) yang mempelajari tumbuh kembang anak mulai dari kandungan hingga pra sekolah bisa mendapatkan banyak hikmah, salah satunya tentang konsep rezeki.  Bahwasanya Allah Swt sang Maha Pemberi Rezeki benar-benar telah menjamin rezeki setiap hambanya mulai dari pertama diciptakan hingga diwafatkan.  Ketika satu sumber rezeki tertutup, Alloh Arrozaq membuka pintu rezeki yang lainnya.  Tentang itu, seorang ilmuwan muslim ternama yaitu Ibnul Qayyim aljauzi, menjelaskan :  " Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Alloh kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rez...

Ingat yang Satu

 🐝 Setetes Madu 18 Januari 2021/ 4 Jumadil Akhir 1442 H Sahabat, pandemi belum berakhir. Bukan hanya di negara kita, melainkan dunia. Keadaan ekonomi pun semakin tidak menentu. Tapi, jangan lupa kita punya yang satu.  Dalam keadaan yang tidak stabil umumnya manusia cenderung bertindak asal ambil yang penting dirinya berhasil. Seperti orang hanyut, apa yang ada akan diraihnya walau sebatang rumput yang mudah tercabut.  Bukan hanya masalah ekonomi. Untuk urusan poltik pun tidak sedikit orang yang hanyut oleh keadaan hingga percaya ramalan paranormal dengan cara ikut menyebar informasi tentangnya.  Untuk kesehatan pun tidak sedikit yang bergantung kepada benda, seakan-akan hanya benda itulah yang dapat menyelamatkan dan memanjangkan umurnya.  Berikhtiar mencari kebaikan, sangat boleh. Asal jangan lupa segala-galanya ada yang menentukan, mengatur, dan bersandar kepadanya.  Dialah yang Maha Esa yang layak kita pinta dan dijadikan sandaran, karena tidak ada sesu...

Yang Mahabaik Saja Dihina, Apalagi Yang Mahalembek

 🐝 *Setetes Madu* 05 Januari 2021/ 21 Jumadil Awal 1442 H Sahabat, ketika kita berbuat baik belum tentu semua orang menerimanya dengan baik, bahkan ada yang membalasnya dengan sangat tidak baik sebagaimana mereka membalas kebaikan zat yang Mahabaik.  Allah Swt telah menciptakan mereka dengan sangat baik, tidak ada satu pun yang kurang. Tetapi mereka tidak mengakui Alloh sebagai pencipta mereka.  Kalaupun mereka mengakui hanya sebatas percaya di hati terluar saja. Sedangkan lisan, akal, qolbu, dan perbuatan mereka bertentangan dengan ketentuan sang Mahapencipta.  Allah Swt dengan sifat pengasihnya juga telah memberikan nikmat hidup sangat banyak kepada manusia, salah satunya oksigen gratis yang dapat dihirup kapan pun.  Tetapi, mereka menolak mengakui kemahabaikannya itu. Bahkan sebagian dari mereka menghina dan merendahkan Allah Swt, Nabinya, ajarannya,  kitab sucinya, dan orang-orang yang mempercayainya.  Teringan dari itu, sebagian dari manusia perc...

Sama-Sama

🐝 *Setetes Madu* 04 Januari 2021/ 20 Jumadil Awal 1442 H Sahabat, ketika lahir ke dunia dan meninggal kelak ada beberapa keadaan kita yang sama. Bukan sekadar sama-sama jasad manusia. Untuk urusan materi ketika lahir dan meninggal dunia kita sama, sama-sama bertangan kosong. Sedikit pun tidak ada materi yang kita genggam. Masalah iringan pun sama. Ketika lahir dan meninggal dunia kita sama-sama diiringi tangisan. Ketika lahir ibu kita menangis bahagia mendengar suara tangisan kita. Ketika wafat nanti keluarga kita yang menangis melihat raga kita yang sudah tak bernyawa. Kegiatan membersihkan diri pun sama. Ketika lahir dan meninggal dunia sama-sama dimandiin. Bedanya, ketika baru lahir kita dimandiin sambil menangis, setelah meninggal yang ikut memandikan kita lah yang sambil menangis. Masalah pakaian pun sama. Ketika keluar dari rahim ibu dan masuk ke perut bumi kita sama-sama telanjang. Orang lainlah yang memasangkan pakaian pada tubuh kita, termasuk kain kafan yang menyelimu...

7 Amalan Peredam Sifat Berkeluh Kesah

 🐝 *Setetes Madu* 02 Januari 2021/ 18 Jumadil Awal 1442 H Sahabat, sesungguhnya manusia diciptakan dengan berbagai sifat bawaan atau fitrah. Salah satunya adalah suka berkeluh kesah.  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berkelah kesah artinya perasaan susah dengan mengaduh, menarik napas, dan sebagainya.  Berarti orang yang merasa susah dengan beban hidup itu wajar, karena begitulah sifat manusia Allah Swt ciptakan suka berkeluh kesah.  Tetapi sangat tidak wajar orang yang mendapat nikmat masih berkeluh kesah. Misal, mendapatkan rizki bukannya bersyukur ia malah merasa masih kurang sehingga bersifat kikir, menghardik, dan mencela.  Seperti, para pegawai yang selalu mencela makanan yang dimasak oleh juru masak di kantornya. Padahal, di luar kantor banyak orang yang kesulitan mencari sesuap makanan.  Ada juga orang yang berhasil meredam sifat berkeluh kesahnya. Sifat dasarnya itu Allah Swt tutupi karena mereka gemar melakukan tujuh amalan yang Alloh cintai, y...

Awal Tahun Baru Ini Waktu Terbaik Untuk Memperoleh Darah Baru

 🐝 *Setetes Madu* 01 Januari 2021/ 17 Jumadil Awal 1442 H Sahabat, kalender Masehi telah berganti baru. Semua yang ada di tahun 2020 telah berlalu. Kita berharap dapat menghasilkan dan memperoleh hal baru di tahun 2021 ini. Semua kita pasti punya harapan-harapan baru, keinginan, atau program baru yang ingin dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri.  Apa pun hal baru yang ingin kita lakukan di tahun ini, pasti membutuhkan pemikiran dan tenaga yang juga baru.  Pemikiran dan tenaga baru tentunya membutuhkan bahan-bahan yang juga baru. Bahan tersebut ada yang soft dan hard.  Bahan yang soft berupa ilmu, informasi, dan pemikiran orang lain yang mendukung terbentuknya pemikiran dan tenaga baru yang sejalan dengan hal baru yang ingin kita raih.  Adapun bahan hardnya berupa asupan makanan, minuman, dan tindakan yang dapat memperbaharui sel-sel tubuh kita, salah satunya adalah sel darah kita.  Ketika sel darah kita baru, asupan oksigen dan nutrisi ke organ tubuh ...