Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

3 Sabar Dalam Beramal Sholeh

 🐝 *Setetes Madu*  31 Oktober 2020/  14  Rabiul Awal 1442 H *3 Sabar Dalam Beramal Sholeh* Sahabat, ketika mendengar kata "Sabar", yang terlintas di benak kita adalah tentang penderitaan, musibah, atau suatu peristiwa yang menyebalkan.  Padahal tidak hanya pada keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita yang membutuhkan sabar. Dalam beramal sholeh pun diperlukan kesabaran.  Setidaknya ada tiga sabar dalam beramal sholeh, yaitu :  Pertama, sabar sebelum mengerjakan. Yaitu dengan cara meluruskan niat, membuat perencanaan, dan membulatkan tekad agar amal sholeh tersebut terlaksana dengan baik.  Kata Rasulullah Saw "Setiap pekerjaan tergantung niatnya, dan setiap orang mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)  Kedua, sabar ketika mengerjakannya. Yaitu tidak terburu-buru mengerjakannya, teliti, dan fokus hingga perkerjaan itu selesai dengan baik.  Kata Allah Swt, "Itulah sebaik-baik pahala orang yang beramal....

Stop Menyalahkan Nasi, Gantilah Dengan Instropeksi

 🐝 *Setetes Madu*  30 Oktober 2020/  13 Rabiul Awal 1442 H *Stop Menyalahkan Nasi, Gantilah Dengan Instropeksi*  Sahabat, pada hakikatnya setiap keburukan yang terjadi pada diri kita disebabkan oleh perbuatan kita sendiri.  Sebenarnya kaidah tersebut sudah umum kita ketahui, namun umumnya kita sering melalaikannya. Sehingga tidak sedikit orang sakit kepala menyalahkan angin yang merupakan rahmat dari Allah Swt.  Begitupun dalam persoalan kesehatan yang lebih kompleks, tidak sedikit orang sekomplek (komunitas) menyalahkan nasi sebagai sebab buncitnya perut mereka.  Terlebih mereka yang terkena penyakit degeneratif, sangat memojokkan hingga akhirnya mengkampanyekan gerakan pengasingan terhadap makanan yang dari dahulu orang-orang Indonesia sudah mengonsumsinya.  Padahal, bisa jadi sakit yang dideritanya karena perbuatan dirinya sendiri. Seperti, makan berlebihan, malas olahraga, ogah berpuasa sunnah, anti buah dan sayur, gemar begadang, selesai mak...

Kita Harus Marah dan Bangga Mendengar Rasulullah Dihina, Karena Inilah Alasan Mereka Memusuhi Sang Nabi

 🐝 *Setetes Madu, Edisi Bela Rasulullah* 29 Oktober 2020/  12 Rabiul Awal 1442 H Sahabat, siapa yang tidak kenal dengan Nabi Muhammad Saw. Seorang yang namanya selalu disebut di bumi ini, sedikitnya sepuluh kali dalam sehari namanya diagungkan bersama seruan mendirikan Sholat.  Orang-orang beriman yang mendengarnya pun bersegera memenuhi seruan tersebut. Maka, pantaslah Michael H Hart dalam bukunya "The 100" memasukkan baginda Rasulullah Saw sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia.  "Ia satu-satunya orang yang berhasil meraih kesuksesan luar biasa, baik dalam hal agama maupun duniawi,”  Kata Michael H Hart menyanjung Muhammad Rasulullah Saw.  Karena begitu luar biasa pengaruhnya, hingga membuat orang-orang bodoh berhati rusak dengki kepadanya, hingga memusuhinya.  Mereka tidak mampu menyaingi kesuksesan Rasulullah Saw.  Sehingga yang dapat mereka lakukan hanyalah menghina, menjelekkan, mencaci, memfitnah, dan mengintimidasi ser...

Islam Peduli Pemuda, Hingga di Surga Hanya Ada Para Pemuda

 🐝 *Setetes Madu*  28 Oktober 2020/  11 Rabiul Awal 1442 H *Islam Peduli Pemuda, Hingga di Surga Hanya Ada Para Pemuda*  Sahabat, Islam adalah agama sempurna yang sesuai dengan fitrah manusia. Ajarannya menjangkau semua lapisan usia.  Walaupun Masjid-masjid  sekarang isinya kebanyakan orang-orang tua, namun sesungguhnya Islam sangat memperhatikan para pemuda.  Kelak di akhirat waktu yang diminta pertanggungjawabannya adalah masa muda.  Rasulullah Saw bersabda, “Tidak akan bergesar kaki seorang manusia dari sisi Alloh, pada hari kiamat (nanti), sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang lima (perkara): tentang umurnya untuk apa dihabiskannya, MASA MUDANYA digunakan untuk apa, hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan, serta bagaimana dia mengamalkan ilmunya." (HR. Attirmizi).  Ketika semua manusia kesulitan di padang mahsyar, Allah Swt akan memberikan perlindungan kepada tujuh golongan salah satunya pemuda.  “Ad...

Amalan Tulus yang Lebih Disukai Sang Pengutus Daripada Itikaf

 🐝 *Setetes Madu*  27 Oktober 2020/  10  Rabiul Awal 1442 H *Amalan Tulus yang Lebih Disukai Sang Pengutus Daripada Itikaf* Sahabat,  siapa yang tidak ingin itikaf di Masjid Nabi, sebuah tempat penuh kebaikan dan keberkahan. Kita juga tahu itikaf merupakan amalan mulia yang besar pahala dan keutamaannya.  Namun ternyata ada lagi satu amalan yang ringan, bahkan terlihat remeh, tetapi keutamaan kebaikannya melebihi itikaf sebulan di Masjid Nabawi. Yaitu membantu sesama.  Sebagaimana kisah dari sahabat Nabi Saw yang mulia, Abu Hurairah ra, yang pada suatu ketika beliau sedang beritikaf di Masjid Nabi. Saat itu Rasulullah Saw telah tiada.  Ketika sahabat Nabi yang terkenal sebagai penyayang kucing itu sedang asik menyendiri, tetiba ia melihat seseorang datang dengan wajah sedih, lalu duduk termenung di salah satu sudut Masjid.  Abu Hurairah ra pun mendatangi orang tersebut, kemudian ia menanyakan keadaan orang tersebut. Ternyata orang itu sedang...

Lima Tipe Manusia Berdasarkan Hukum Fikih, yang Manakah Kita?

 🐝 *Setetes Madu*  26 Oktober 2020/ 09  Rabiul Awal 1442 H *Lima Tipe Manusia Berdasarkan Hukum Fikih, yang Manakah Kita?*  Sahabat, manusia terbaik yang diutus oleh sang Maha Baik pernah berkata tentang satu ciri manusia baik, yaitu :  “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289). Tentang manusia yang bermanfaat untuk sesama, Emha Ainun Najib mengklasifikasikan manusia berdasarkan hukum fikih menjadi lima, sebagaimana yang dijelaskan Aa Gym dalam bukunya "3 SA" yaitu :  Pertama, Manusia Wajib. yaitu manusia yang kehadirannya selalu dirindukan, karena ketika dia ada orang-orang disekitarnya merasakan manfaatnya. Ketika dia tiada maka orang-orang merasa kehilangan.  Kedua, Manusia Sunnah. Yaitu manusia yang kehadirannya memberi manfaat, namun ketika dia tidak ada orang-orang tidak merasa kehilangan. Karena kemanfaat...

Ramuan Dapur untuk Menghibur Anggota Tubuh di Hari Libur

 🐝 *Setetes Madu*  25 Oktober 2020/ 08  Rabiul Awal 1442 H *Ramuan Dapur untuk Menghibur Anggota Tubuh di Hari Libur*  Sahabat, Manusia yang kita cintai dan harapkan syafaatnya berpesan agar kita menjaga masa sehat sebelum sakit.  Melalui lisannya yang mulia, ia pun pernah menyampaikan bahwasanya Allah Swt menyukai muslim yang kuat. Bukan sekadar kuat isi qolbu dan dompetnya melainkan juga kuat fisiknya.  Kekuatan fisik sangat dipengaruhi oleh kesehatan anggota tubuh, terutama anggota bagian dalam. Ketika mereka sehat, bagian luar tubuh pun ikut sehat.  Umumnya kita berpikir untuk menjaga kesehatan itu mahal, resepnya rumit, dan harus mencari di tempat yang jauh. Padahal tidak demikian, produk yang menyehatkan itu mudah, murah, dan ada di dekat kita, terutama di dapur kita.  Berikut ini ada ramuan dapur yang bisa kita coba di hari libur untuk menghibur anggota tubuh kita agar mereka kembali fresh sehingga kesehatannya meningkat bukan mundur :...

Yaa Allah Engkaulah Hambaku dan Akulah Tuhanmu

 🐝 *Setetes Madu*  24 Oktober 2020/ 07  Rabiul Awal 1442 H *Yaa Allah, Engkaulah Hambaku dan Akulah Tuhanmu* Sahabat, suatu ketika ada seorang melintasi padang pasir yang tidak ada air dan tumbuhan. Ia berjalan bersama untanya yang membawa makanan dan minuman.  Karena lelah berjalan di padang pasir yang luas, ia pun beristirahat. Hingga hembusan angin membuatnya tertidur pulas.  Ketika bangun, ia terkejut. Unta yang membawa perbekalannya menghilang. Ia pun segera mencarinya, berkeliling padang pasir.  Ia sangat berharap untanya dapat ditemukan, namun usahanya tidak membuahkan hasil. Karena lama mencari, ia pun mengalami kelelahan yang sangat berat.  Ketika melihat ada sebuah pohon, ia memutuskan untuk beristirahat di bawahnya. Karena sangat lelah ia pun tertidur pulas. Ketika terbangun ia melihat untanya yang menghilang ada di hadapannya lengkap dengan perbekalannya.  Ia pun segera memegang tali kendali untanya. Ia sangat gembira, karena begitu s...

Mengapa Do'a Saya Belum Terkabul?

 🐝 *Setetes Madu*  23 Oktober 2020/ 06  Rabiul Awal 1442 H *Mengapa Do'a Saya Belum Terkabul?* Sahabat, kita diperintahkan oleh Allah Swt untuk berdoa, meminta kepadanya dari apa yang menjadi hajat kita. Karena juga sesungguhnya Allah Swt menyukai hambanya yang senantiasa berdoa kepadanya.  Allah berjanji akan mengabulkan doa hambanya, sebagaimana firmannya di dalam Al-Quran surat Al-mukminun ayat 60 :  Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". Namun, tidak sedikit di antara kita yang sudah rutin berdoa belum juga dikabulkan. Kita pun bertanya-tanya, "Mengapa doa saya belum dikabulkan?". Ibrahim bin  Adham rahimahullah, seorang ahli zuhud, pun pernah ditanya tentang ayat tersebut, "Padahal kita telah berdoa, mengikuti ayat tersebut, tetapi mengapa tidak dikabulkan?." Ibrahim bin Adham menjawab : ...

Syarat Mendapatkan Kesuksesan Itu Mudah, Hanya Ada 4

 🐝 *Setetes Madu*  22 Oktober 2020/ 05  Rabiul Awal 1442 H *Syarat Mendapatkan Kesuksesan Itu Mudah, Hanya Ada 4* Sahabat, pastinya setiap kita ingin sukses, mendapatkan untung atau keberhasilan dari setiap usaha yang kita lakukan.  Setiap kita ogah rugi. Kerugian adalah hal yang kita berusaha menjauhinya. Hanya keuntunganlah yang ingin kita peroleh.  Bagi seorang muslim, keuntungan bukan sekadar urusan dunia, tetapi juga persoalan di akhirat kelak.  Dalam Islam untuk meraih keberuntungan dunia dan akhirat sangatlah mudah. Seorang yang sekadar lulus atau tidak Sekolah Dasar pun bisa mendapatkannya melebihi mereka yang bergelar Profesor.  Karena untuk meraih keuntungan dunia dan akhirat Islam tidak mempersyaratkan latar belakang pendidikan, apalagi gelar. Syaratnya mudah dan hanya ada empat, siapapun bisa melakukannya. Yaitu : 1. Beriman.  2. Mengerjakan kebaikan.  3. Menyampaikan tentang kebenaran.  4. Menyampaikan tentang kesabaran....

Passive Income Akhirat

  🐝 *Setetes Madu* 21 Oktober 2020/ 04  Rabiul Awal 1442 H "Passive Income Akhirat* Sahabat, umumnya manusia ingin mendapatkan perkerjaan mudah yang menghasilkan banyak rupiah. Bahkan, ada yang ingin mendapatkan hasil melimpah tanpa berkerja. Mereka ingin kerjanya hanya diam, duduk santai, tetiba rekeningnya sudah terisi penuh. Dalam dunia bisnis penghasilan seperti itu disebut "Passive Income". Tanpa berkerja, yang menjalankan usahanya orang lain, dan setiap bulan mereka hanya tinggal menikmati hasilnya. Itulah passive income urusan dunia. Ada juga passive income akhirat. Yaitu kita akan mendapatkan pahala kebaikan yang melimpah tanpa beramal sholeh. Bukan hanya pahala, dosa-dosa kita pun akan 0. Sehingga dengan passive income akhirat itu Allah Swt akan memasukkan kita ke dalam surganya. Dari mana asal passive income akhirat itu?. Dari pahala orang-orang yang mengumpat atau menggibahi kita. Selama di dunia mereka senantiasa membicarakan dan membeberkan aib kita...

Cara Tolak Bala yang Syar'i, Mudah dan Berkah

🐝 *Setetes Madu* 20 Oktober 2020/ 03  Rabiul Awal 1442 H *Cara Tolak Bala yang Syar'i, Mudah dan Berkah* Sahabat, zaman sekarang tidak sedikit orang berpenampilan mewah yang pemikirannya jahiliyah. Mereka masih percaya angka dan waktu sial, tahayul, khurafat, jimat, dan mantera. Alasan mereka mengamalkan kejahiliyahan tersebut hanya untuk menghindari musibah, istilah kerennya "tolak bala". Apapun istilahnya, perbuatan tersebut adalah syirik yang dimurkai Allah Swt. Padahal, ada cara mudah  yang jauh dari kemusyrikan dan diridhoi Allah Swt. Salah satunya dengan bersedekah. Sebagaimana kisah seorang Yahudi yang selamat dari bahaya yang mematikan karena gemar bersedekah. Suatu ketika Nabi Muhammad saw sedang berkumpul bersama para sahabatnya, kemudian lewatlah seorang Yahudi di hadapan mereka. Lalu Rasululloh berkata, “Orang Yahudi itu sebentar lagi akan meninggal.” Tidak berselang lama, orang Yahudi tadi kembali lewat dengan memikul seikat kayu bakar. Ternyata dia ...

Empat Kelompok Manusia, Termasuk yang Manakah Kita?

🐝 *Setetes Madu* 19 Oktober 2020/ 02 Rabiul Awal 1442 H *Empat Kelompok Manusia, Termasuk yang Manakah Kita?* Sahabat, kita tahu kehidupan di dunia ini hanyalah sesaat. Kita pun mengimani adanya kehidupan akhirat, tempat tinggal yang abadi. Setiap muslim yang beriman kepada Allah Swt dan hari akhir sangat meyakini akan adanya hari pembalasan. Bagi yang ragu atau tidak yakin, hati mereka hanya terpaut kepada dunia. Beriman, ragu-ragu, atau tidak yakin, akan terlihat dari perilakunya di dunia dan sebagai gambaran kehidupannya di akhirat kelak. Sehingga, berdasarkan keadaan kehidupannya, manusia terbagi menjadi empat kelompok : Pertama, Manusia yang hidup mulia di dunia dan mulia di akhirat. Inilah kelompok orang berharta dan bertahta, atau berkecukupan yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Dunia ada di genggamannya dan akhirat ada di hatinya. Kedua, Manusia yang hidup hina di dunia, tetapi mulia di akhirat. Inilah golongan fakir, miskin, rakyat jelata tak bertahta dan minim...

Gemar Olahraga Bukti Cinta Kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam

 🐝 *Setetes Madu*  18 Oktober 2020/ 01 Rabiul Awal 1442 H *Gemar Olahraga Bukti Cinta Kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam* Sahabat, kita tahu Islam adalah agama yang sempurna, memberikan tuntunan lahir dan batin, serta mudah dan sesuai dengan kebutuhan dan fitrah manusia.  Selain itu, untuk melengkapi teorinya, sang pencipta agama yang mulia tersebut memberikan model atau contoh untuk kita tiru. Contoh tersebut adalah manusia terbaik yang menjadi utusannya, yaitu Nabi Muhammad saw.  Maka jika kita ingin menjadi muslim yang kaffah atau totalitas, kita harus mengikuti beliau. Bahkan sudah menjadi konsekuensi idiologis, seseorang yang telah bersyahadat untuk membuktikan syahadatnya ia harus mengikuti apa-apa yang diajar dan anjurkan Muhammad Rasulullah saw.  Bukan hanya ritual rohaninya saja yang  diikuti. Gerak fisik yang beliau lakukan dan serukan pun harus kita ikuti. Salah satunya berolahraga.  Nabi Muhammad saw memiliki tubuh sehat dan kuat...

Kebaikan Dapat Mengantarkan Ke Surga, Walau Hanya Memberi Segelas Air Mineral

 🐝 *Setetes Madu*  17  Oktober 2020/ 29 Safar 1442 H *Kebaikan Dapat Mengantarkan Ke Surga, Walau Hanya Memberi Segelas Air Mineral* Sahabat, tidak ada perbuatan baik yang sia-sia. Sekecil apapun yang mampu kita lakukan, pasti yang MahaBaik mengetahui, mencatat, dan akan memperhitungkannya  Karenanya, tetaplah berbuat baik meski orang lain menerimanya tidak baik. Lakukan semampu kita, walau sekadar meletakkan air minum untuk para pengguna jalan.  Yakinlah air yang kita berikan kepada manusia lainnya akan sangat bernilai di sisi Allah Swt. Jangankan kepada  manusia, kepada hewan pun jika diniatkan karena Allah Swt akan sangat bernilai dan dapat mengantarkan pelakunya ke surganya Allah Swt.  Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : "Tatkala seseorang berjalan di sebuah jalan mendadak ia merasa sangat haus. Ia menemukan sebuah sumur lalu ia turun ke dalamnya dan minum.  Kemudian ia keluar, kemudi...

Dengki yang Dihalalkan

 🐝 *Setetes Madu*  16 Oktober 2020/ 28 Safar 1442 H *Dengki yang Dihalalkan* Sahabat, senang melihat orang susah dan gelisah serta susah melihat orang senang, itulah sifat pendengki.  Dengki yang seperti itu haram hukumnya, karena berbahaya baik untuk si pendengki maupun orang yang didengkinya. Rasulullah saw bersabda : “Jangan kalian saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim) Abu Hurairah berkata bahwa Rasululloh saw bersabda, "Jauhilah dengki, karena dengki akan menghanguskan kebaikan-kebaikan sebagaimana api menghanguskan kayu bakar." (HR Abu Dawud) Namun, ada juga dengki yang dihalalkan (diperbolehkan) bahkan bernilai positif, yaitu :  Pertama, dengki kepada orang yang pandai membaca dan mengamalkan Alquran.  Kedua, dengki kepada orang yang memiliki harta dan senantiasa bersedekah.  Hal itu sebagaimana hadis dari Abu...

Halo, Ada Efek Halo Pada Diri Kita, Betulkah?

 🐝 *Setetes Madu*  15 Oktober 2020/ 27 Safar 1442 H *Halo, Ada Efek Halo Pada Diri Kita, Betulkah?* Sahabat, pada satu kesempatan dikajian onlinenya Ustadz Arafat menjelaskan tentang sebuah istilah dalam ilmu kecahayaan yaitu "halo efek". Halo efek adalah terbentuknya cahaya di sekitar bulan atau matahari, terkadang juga terjadi pada sumber cahaya lainnya seperti lampu, sehingga terlihat ukurannya lebih besar.  Efek halo ini pernah terjadi pada matahari yang dapat dilihat oleh masyarakat Jambi, tepatnya di daerah Kerinci. Peristiwa langka itu terjadi pada tanggal 20 Agustus 2020. Ternyata, ada seorang Psikolog dari Columbia University, Erward Torndike, mengadopsi istilah halo efek ke dalam ilmu Psikologi.  Melalui risetnya ia mengungkapkan bahwa pada manusia juga terjadi halo efek ketika menilai seseorang.  Maksudnya, ketika kita melihat satu sifat buruk dari orang lain kita langsung menggenaralisir dengan mencap orang itu berkepribadian buruk. Misal, kita mend...

Bersabar Dalam Kebaikan Walau Seperti Omnibus Law

 🐝 *Setetes Madu*  14 Oktober 2020/ 26 Safar 1442 H *Bersabar Dalam Kebaikan Walau Seperti Omnibus Law* Sahabat, tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang kita  berada pada zaman penuh fitnah. Hiruk pikuk terjadi di mana-mana. Perdebatan dari pinggir kanal sampai tingkat internasional tak kunjung henti.  Di negara kita pun, perselisihan dan tindak kejahatan terus meningkat, pelakunya dari yang  berkaos kutang hingga berdasi ganteng. Kebohongan sudah merajalela, hingga sulit membedakan mana orang benar dan yang dibenarkan.  Orang yang menyuarakan kebenaran, dicap teroris, penyebar hoak, perusak kesatuan, intoleransi, hingga dikriminalisasi. Kemanusiaan, halal dan haram sudah bukan lagi ukuran. Lantas apa yang harus kita lakukan?. Kita ingin merubahnya, tapi apalah daya, tangan,kaki, dan otak kita terlalu pendek untuk memperbaiki keadaan tersebut.  Hanya satu yang bisa kita lakukan, yaitu BERSABAR DALAM KEBAIKAN walau sulit seperti omnibus law, ehh..menggeng...

Semua Kesuksesan Dimulai Dari 0

 🐝 *Setetes Madu*  13 Oktober 2020/ 25 Safar 1442 H *Semua Kesuksesan Dimulai Dari 0* Sahabat, kita semua pasti pernah mendengar kisah Nabi Yusuf as. Seorang Nabi yang memiliki wajah enak dipandang dan jabatan terpandang.  Setiap muslimah yang mengandung senantiasa menyenandungkan alquran surat Yusuf, dengan harapan agar kelak buah hatinya seperti Nabi Yusuf memiliki wajah enak dipandang atau jabatan yang terpandang.  Niat seperti itu boleh saja, tetapi kita harus ingat bahwa sebelum Nabi Yusuf mendapatkan kedudukan terpandang ia adalah seorang yang tidak dihargai, diremehkan, dan direndahkan.  Karena dipandang sangat remeh, ia dijual dengan harga murah. Sebagaimana yang dikisahkan Allah Swt dalam alquran Surat Yusuf ayat 20 :  ""Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf." Ayat tersebut menginformasikan bahwa Nabi Yusuf awalnya adalah orang yang sangat diremehkan, mem...

Kebanaran itu Berat, Kawan!

 🐝 *Setetes Madu*  12 Oktober 2020/ 24 Safar 1442 H *Kebenaran Itu Berat, Kawan!* Sahabat, banyak kaum muslimin yang berkerja hasilnya hanya untuk membayar hutang. Ironinya, mereka berhutang secara ribawi. Padahal sangat jelas, para ulama memfatwakan riba adalah "HARAM", tanpa syarat. Bahkan Allah Swt mengatakan para pelaku riba adalah musuh yang harus diperangi.  Rasulullah saw yang kita cintai pun mengatakan bahwa riba adalah dosa besar, dosa terkecilnya sama seperti menzinahi ibu kandung sendiri.  Tetapi, mengapa kaum muslimin banyak yang terlibat ribawi?.  Karena untuk mendapatkan pinjaman, atau cicilan barang ribawi, sangatlah mudah. Sekarang, siapapun yang mempunyai gawai dan KTP bisa mengajukan pinjaman ribawi dengan mudah dan cepat.  Sementara yang syariah, sulit. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Jika kita renungi, begitulah hakikat kebenaran dan kebatilan. Kebenaran itu berat, sedangkan kebatilan ringan. Sebagaimana perkataan sahabat nabi y...

Sekarang Musim Hujan, Campuran Ramuan Surga ini Sangat Layak Menemani Akhir Pekan Kita

  🐝 *Setetes Madu* 11 Oktober 2020/ 23 Safar 1442 H *Sekarang Musim Hujan, Campuran Ramuan Surga ini Sangat Layak Menemani Akhir Pekan Kita* Sahabat, musim penghujan telah tiba. Semalam Jakarta dan daerah sekitarnya diguyur hujan deras yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. Mungkin, termasuk membanjiri tubuh kita. Iya, karena hujan lingkungan kita menjadi penuh dengan hawa dingin yang berpotensi masuk ke tubuh dan menguasai seluruh tubuh kita. Terutama mereka yang daya tahan tubuhnya sedang lemah karena lelah beraktifitas selama enam hari. Untuk itu, penting agar di hari pekan ini kita dapat memberikan asupan alami peningkat imunitas kepada tubuh kita. Tidak perlu mahal, kita bisa bikin ramuan dari bahan campuran yang murah namun berkualitas. Kualitasnya pun tidak tanggung-tanggung. Bukan lagi kualitas kelas hotel bintang lima termegah di dunia, tetapi bahan ini kualitasnya kelas surga. Yaitu jahe. Sebagaimana sang Maha Pengobat sampaikan di dalam kitabnya : " Di d...

Nyebut, Nyebut!

 🐝 *Setetes Madu*  10 Oktober 2020/ 22 Safar 1442 H *Nyebut, Nyebut!* Sahabat, dahulu orang tua kita ketika melihat kita melakukan kesalahan atau mendengar perkataan yang tidak baik keluar dari lisan kita, mereka menyuruh kita "Nyebut". Nyebut yang mereka maksudkan adalah mengucapkan kalimat thoyyibah, yang mengandung nilai dzikrullah.  Ternyata, anjuran orang tua kita itu bukan asal nyuruh tanpa makna dan dalil. Nyebut yang mereka maksud memiliki tujuan. Yaitu untuk menutupi satu kekeliruan atau kesalahan yang telah kita lakukan dengan kebaikan yang bernilai sepuluh.  Nyebut juga merupakan amalan paling baik yang sangat mudah dikerjakan. Semua muslim bisa melakukannya, andai bisu pun bisa mengucapkannya dengan hati.  Perintah nyebut itu juga berdasarkan dalil, hadis dari Rasulullah saw. Yaitu :  Abu dzar berkata, "Wahai Rasulullah, beritahukanlah aku mengenai amal perbuatan yang dapat mendekatkan aku ke surga dan menjauhkan aku ke neraka." Kemudian Rasulu...

Penghianat yang Penyakitan

 🐝 *Setetes Madu*  09 Oktober 2020/ 21Safar 1442 H *Penghianat yang Penyakitan* Sahabat, banyak manusia yang semangat  berkerja dengan dalih mencari rezeki. Tetapi, untuk urusan akhirat mereka lemah, tidak bersemangat.  Mereka mengejar rezeki pagi hingga malam, tetapi menjauhi sang pemberi rezeki. Akhirat yang kekal mereka tukar dengan dunia yang sementara  Imam Ibnul Jauzi dalam kitab "Bahrud Dumu" menyindir mereka yang semangat mengejar dunia tetapi lemah untuk urusan akhirat dengan sebutan 'penghianat' dan 'penyakitan' :  *"Wahai orang yang selalu mempercepat unta tunggangannya dalam memburu harta dunia, tetapi selalu memperlamban jalan dalam mencari bekal akhirat. Sungguh heran, mengapa tali tunggangan diperkencang untuk mencari sesuatu yang fana, yang di jalannya para perampok telah siaga.* *Umur adalah amanat. Apakah kau habiskan masa mudamu dalam penghianatan ?. Menghabiskan masa mudamu dalam kebatilan sehingga akhirnya ketika sudah tua kamu akan ...

Belajar Ketenangan Hidup dari Kisah Sehelai Bulu Ayam

 🐝 *Setetes Madu*  08 Oktober 2020/ 20 Safar 1442 H *Belajar Ketenangan Hidup dari Kisah Sehelai Bulu Ayam* Sahabat, dikisahkan  (Di kitab Alfwaid Asy-syatiriah yang menjelaskan surat al-anbiya ayat 78 tentang kecerdasan Nabi Sulaiman). suatu hari Nabi Daud kedatangan seorang yang membawa sepuluh orang tetangganya. Orang tersebut mengadu bahwa ia sering kehilangan ayam ternaknya.  Ia menduga pelakunya adalah salah satu dari sepuluh orang tetangganya itu karena hanya mereka yang berada di daerah tempat tinggalnya.  Sebagai seorang Raja yang adil, Nabi Daud menerima laporan tersebut dan mulai mengecek satu persatu kesepuluh terduga tersebut. Tetapi ia tidak menemukan satupun petunjuk bahwa satu di antara mereka adalah pencurinya.  Kemudian Nabi Sulaiman datang. Nabi Daud pun menceritakan persoalan ayam tersebut dan minta saran darinya. Ia pun kemudian memandangi wajah kesepuluh orang itu satu persatu. Lalu berkata.  "Wahai Ayah, sesungguhnya pelaku penc...

Santai, Karena Masa Lalu Sudah Berlalu dan Masa Depan Hanya Allah yang Tahu

 🐝 *Setetes Madu*  07 Oktober 2020/ 19 Safar 1442 H *Santai, Karena Masa Lalu Sudah Berlalu dan Masa Depan Hanya Allah yang Tahu* Sahabat, banyak orang yang mengaku dan bangga hidup di zaman now. Tetapi, sesungguhnya sebagian hati mereka masih berada di masa lalu.  Karena mereka selalu mengenang perjalanan hidup diri dan keluarganya yang membanggakan atau yang menyedihkan.  Atau ia melihat orang lain sama seperti dulu ia temui. Padahal zaman sudah banyak perubahan, genggaman tangan dan lingkar perutnya pun sudah beda. Namun mata, hati dan pikirannya masih terpaut dengan masa lalu.  Ada juga orang yang sudah lepas dengan masa lalu. Namun, angan-angannya terhadap masa depan sangat berlebihan. Karena overnya, ia mengalami susah tidur, gelisah, dan resah, hingga jarang atau tidak pernah mandi basah. Karena gairahnya hanya pada masa depan, di otaknya hanyalah memikirkan "Bagaimana besok, jika begini, begitu, untung berapa, sukses atau gagalkah, sakinah atau berantak...

Kunci Kebaikan dan Keburukan

 🐝 *Setetes Madu*  06 Oktober 2020/ 18 Safar 1442 H *Kunci Kebaikan dan Keburukan* Sahabat, salah satu ilmu kehidupan yang penting adalah mengetahui kunci kebaikan dan keburukan.  Ibnul Qoyyim dalam kitanya "Hadi al-arwah" menyampaikan bahwa Allah Swt telah menetapkan setiap tujuan mempunyai kunci untuk membukanya, yaitu :  1. Kunci sholat adalah bersuci.  2. Kunci haji adalah ihram.  3. Kunci kebaikan adalah kejujuran.  4. Kunci surga adalah tauhid  5. Kuncil ilmu adalah bertanya dan mendengar dengan baik.  6. Kunci kemenangan dan keberhasilan adalah kesabaran.  7. Kunci tambahan nikmat adalah syukur.  8. Kunci menjadi wali Allah adalah cinta dan dzikir.  9. Kunci keberuntungan adalah ketakwaan.  10. Kunci taufik adalah rasa harap dan cemas.  11. Kunci mengharapkan akhirat adalah zuhud di dunia.  12. Kunci iman adalah tafakur terhadap apa yang Allah ajak manusia untuk melaksanakan tafakur padanya.  13. Kun...

Sekarang Tanggal 17, Yuuu Kita Berbekam Walau Hanya Dua Titik!

 🐝 *Setetes Madu*  05 Oktober 2020/ 17 Safar 1442 H *Sekarang Tanggal 17, Yuuu Kita Berbekam Walau Hanya Dua Titik!* Sahabat, berhari-hari tubuh kita beraktifitas. Mereka kita pacu berkerja. Berkurang sedikit tenaganya, kita berikan asupan penghasil tenaga.  Kita tidak memperhatikan, apakah alami atau sintesiskah asupan penghasil tenaga itu. Yang penting enak, mudah, dan berselera.  Untuk tempat pun kita tidak begitu memperhatikan, terutama saat lapar berat dalam perjalanan. Sehingga, makan di pinggir jalan pun jadi.  Maka, jadilah radikal bebas dari polusi udara dan bahan sintesis masuk ketubuh kita. Berhari-hari zat yang berpotensi menimbulkan penyakit itu beredar bersama darah, menempel di pembuluh darah dan organ tubuh kita  Karena itu, Rasulullah saw menganjurkan agar kita mengeluarkan darah yang terkotori tersebut setiap satu bulan sekali.  Dalam Sunan Abu dawud, dari Abu Hurarirah, Rasulullah saw bersabda “Barang siapa melakukan bekam pada hari...

Memanjakan Tubuh Dengan Ramuan Buah Surga

 🐝 *Setetes Madu*  04 Oktober 2020/ 16 Safar 1442 H *Memanjakan Tubuh dengan Ramuan Buah Surga* Sahabat, selama enam hari tubuh kita diajak berkerja. Mereka ikut berpacu seiring dengan kuantitas dan kualitas aktifitas yang kita laksanakan. Lelah yang kita rasakan pada hakikatnya merupakan keluhan anggota dalam tubuh kita. Jantung, ginjal, lambung, liver, dan usus serta yang lainnya andai bisa bicara, mereka akan berteriak "Capek...tuan, caaaapek!." Karenanya, diakhir pekan ini kita perlu mengistirahatkan dan memanjakan mereka dengan makanan yang dapat menjaga, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja  organ-organ dalam tubuh kita itu.  Salah satu caranya, kita bisa memanjakan mereka dengan ramuan buah surga yaitu pisang.  “Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri, dan *POHON PISANG* yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah.” (QS. Al Waqi’ah Ayat: 27-31)...

Berdagang Dengan Allah

 🐝 *Setetes Madu*  03 Oktober 2020/ 15 Safar 1442 H *Berdagang dengan Allah* Sahabat, pernah pada suatu ketika Kota Madinah mengalami panceklik yang sangat parah karena kemarau yang berkepanjangan.  Tumbuh-tumbuhan dan hewan banyak yang mati. Masyarakat Madinah banyak yang mengalami kelaparan.  Pada saat situasi gawat seperti itu, datanglah rombongan kafilah dari negeri syam membawa barang dagangan yang sebagian besar berupa makanan. Rupanya barang dagangan itu kepunyaan Usman bin Affan.  Melihat kafilah tersebut, para pedagang Madinah berdatangan ingin membeli barang dagangan tersebut dan menjualnya kembali ke masyarakat Madinah dengan harga yang tinggi. Mereka pun menawarkan harga ke Usman bin Affan dengan harga tiga kali lipat dari harga pembeliannya.  Tetapi Usman bin Affan menolak tawaran para pedagang yang menggiurkan itu. Dengan lembut umar berkata, "Maafkan saya barang dagangan itu telah terjual dengan harga yang lebih mahal dari itu." "Wahai sahab...

Sedikit Asal Rutin

 🐝 *Setetes Madu*  02 Oktober 2020/ 14 Safar 1442 H *Sedikit Asal Rutin* Sahabat, salah satu sifat fitrah manusia adalah mudah bosan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bosan artinya sudah tidak suka lagi karena sudah terlalu sering atau banyak melakukannya.  Memang, umumnya kebosanan terjadi karena terlalu sering melakukan suatu aktifitas tanpa variasi. Ada juga yang bosan karena hajat atau keinginannya belum tercapai. Misal, berdoa dengan kalimat yang sama setiap selesai sholat dan belum juga dikabulkan oleh Allah Swt. Ada juga yang bosan karena melakukannya langsung banyak dalam satu waktu. Misal, orang yang belum terbiasa baca buku, baru pertama membaca langsung satu buku. Atau belum terbiasa sholat tahajjud langsung 11 rokaat. Aktifitas sebanyak itu pasti terasa berat baginya, sehingga ketika ingin melakukannya kembali terasa berat.  Karenanya Nabi mengajarkan agar kita melakukan amal sedikit demi sedikit asalkan rutin atau istiqomah. Rutin membaca satu lembar ...

Cara Mudah Mengukur Keimanan

 🐝 *Setetes Madu*  01 Oktober 2020/ 13 Safar 1442 H *Cara Mudah Mengukur Keimanan* Sahabat, untuk menjadi orang Islam yang beriman/mukmin tidaklah sulit. Tidak ada persyaratan administrasi, akademis, strata sosial, atau punya kenalan ulama terkenal atau tidak.  Islam adalah agama yang mudah. Sangat mudah untuk dipelajari, fahami dan amalkan. Karena Islam adalah konsep hidup yang Allah Swt berikan sesuai dengan fitrah dan kebutuhan hidup manusia.  Begitu pun untuk menjadi seorang mukmin sejati, yang benar imannya kepada Allah Swt, Malaikat-malaikatnya, Nabi dan rosulnya, kitab-kitabnya, hari akhir, dan beriman kepada takdirnya, sangatlah mudah.  Untuk mengukur kualitas keimanan kita pun sangat mudah. Kita tidak perlu alat khusus untuk mengetahui kadar iman di dalam qolbu kita. Pendapat oang lain pun tidak kita butuhkan, karena mereka tidak tahu isi qolbu dan amal kita yang sesungguhnya.  Ada cara mudah untuk mengetahui kualitas keimanan kita. Salah satunya ...